Pertemuan
ke-1,
11 Februari 2015
Learning
Trajectory merupakan ilmu yang mempelajari
bagaimana siswa belajar serta bagaimana siswa berpikir. Setelah memahami Learning Trajectory
guru mengaplikasikan ke dalam kegiatan proses belajar mengajar atau Teaching Trajectory. Banyak hal yang berhubungan
dengan learning trajectory, baik
primer, sekunder, maupun tersier, adapun
berhubungan langsung serta tidak langsung. Membaca, mengerti, refleksi apa yang kita baca akan
menambah pengetahuan yang kita dapat. Selanjutnya
terdapat unsur-unsur cerdas kompetitif, antara lain niat, sikap, ditunjang ilmu pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman.
Learning
trajectory memilki peranan penting
di setiap aspek
kehidupan dimulai
dari TK hingga lanjut usia. Dari sudut pandang kognitif
terdapat kesamaan antara Learning trajectory dengan Taksonomi
bloom, seperti
mengingat, memahami, aplikasi, sintesis, analisis, dan
evaluasi. Dalam
setiap tahap kehidupan akan membawa kita ke dalam konteks, yang dimuai dari keluarga,
sosial, masyarakat, dan budaya. Berdasarkan
hal tersebut menimbulkan Asumsi Adult Learner, antara lain:
1.
Motivasi
2.
Bersikap mandiri
3.
Bekerja sama
4.
Rasa ingin tahu
5.
Mampu beradaptasi/ menyesuaikan
diri
6.
Adaptasi
7.
Memanfaatkan Ilmu
Serendah-rendahnya
derajat ilmu yaitu ilmu yang berguna untuk diri sendiri (instrinsik),
ilmu yang diperoleh
hanya untuk diri sendiri, tidak berbagi dengan orang lain sehingga tidak
bermanfaat bagi orang lain. Tingkat kedua yaitu berbagi untuk orang lain
(ekstrinsik), ilmu yang diperoleh tidak hanya untuk diri sendiri tetapi dibagi
untuk orang lain sehingga ilmu yang diperoleh bermanfaat bagi orang lain.
Kemudian tingkat ketiga (tertinggi) yaitu untuk jejaring sistemik (networking), pada tingkat ini ilmu
dibagi tidak hanya untuk orang lain saja tetapi sudah mendunia melalui jejaring
sistemik sehingga banyak orang di dunia yang dapat memperoleh ilmu yang kita
bagi di jejaring sistemik tersebut
8.
Membangun Hidup
Membangun dalam hal ini
berkaitan dengan learning trajectory. muncul konsep hermenitika membangun hidup.
Hermenitika yang
menginteraksikan apa yang dipikirkan dalam kehidupan, proses menerjemahkan dan
diterjemahkan.
Restu Galih Agung Samekta
Pendidikan Dasar/14712251022
SILATURAHMI
TAMBAH ILMU TAMBAH REJEKI
Refleksi
Kuliah Pengembangan Learning Trajectory
Pertemuan
ke-2, 18 Februari 2015
Tahapan
dalam sebuah pendidikan ketika kita dinyatakan lulus S1 seperti pecah telur,
ketika kita menginjak pada tahapan berikutnya yaitu S2 kita harus terampil dan
menyempurnakan pecah telur tersebut dengan cara membaca dan banyak membaca.
Manfaat dari membaca adalah menjalin silaturahmi, dengan bersilaturahmi kita
akan menambah ilmu dan menambah rejeki. Kita
dianjurkan untuk saling menjaga tali
silaturahmi
dengan semua orang dalam kehidupan bersama. Keuntunngan dari menjaga
silaturahmi diantaranya menambah ilmu dan menambah rezeki, dengan
kita dapat bertukar pendapat
dengan orang lain awalnya tidak tahu
menjadi tahu secara tidak langsung kita menambahkan ilmu tanpa kita sadari.
HERMENITIKA KEHIDUPAN
Hermenitika merupakan gambaran dari penginteraksian apa yang dipikirkan
diterjemahkan dan menerjemahkan baik yang ada di langit maupun yang ada di bumi. Pentingnya hermenitika yaitu membangun hidup dengan
bersilaturahmi, dengan menjaga tali silaturahmi maka hidup akan lebih
bermanfaat dan bermakna. Hermenitika
sangat berkaitan tentang
kehidupan manusia, sehingga
terdapat beberapa unsur-unsur yang ada pada kehidupan, antara lain:
1.
Hermenitika hidup berbentuk lingkaran merupakan gambaran kehidupan di bumi yang selalu beputar
dan berhubungan dengan waktu, seperti menemui pagi hari kemudian malam
hari dan pagi hari lagi begitu seterusnya. hari
ini hari Sabtu, maka insyaallah masih bertemu dengan hari Sabtu pada minggu
depan.
2.
Hermenitika hidup berbentuk garis
lurus merupakan gambaran kehidupan manusia
yang melewati waktu sekali itu saja dan tanpa ujung dan pangkal. Kehidupan yang terus
berlanjut maju tidak berhenti dan tidak kembali ke belakang atau terulang
seperti dalam kehidupan ada saatnya usia
kita menjadi tua dan tidak dapat kembali ke usia muda.
3.
Hermenitika hidup berbentuk
spiral merupakan gambaran kehidupan manusia dalam
membentuk interaksi manusia dengan manusia yang lain
dengan menjalin silaturahmi, sehingga membentuk hubungan persaudaraan antara
orang yang satu dengan yang lainnya. Contoh interaksi guru (atas) dengan siswa
(bawah), logis (atas) dengan cocok (bawah), takdir (atas) dengan ikhtiar
(bawah), pikir (atas) dengan fakta (bawah), dll.
4.
Hermenitika hidup berbetuk
garis keatas merupakan gambaran tentang kehidupan yang
kekal abadi (akhirat). Semakin
banyak kebaikan yang kita lakukan
akan membantu kita menghadapi kehidupan
yang selanjutnya. Semua adalah milik-Nya dan akhirnya akan kembali
pada-Nya.
Dalam
membangun hidup
perlunya
pengetahuan, pengalaman, kasih sayang, tanggung jawab,
cinta, dll. Dalam belajar diperlukan hermenitika membangun hidup dengan cara
menginteraksikan apa yang dipikirkan dengan fakta yang ada. Siswa belajar berdasarkan
fakta dan pengalaman melalui contoh atau kegiatan sehingga siswa mampu membangun
konsep ilmu..
Misalnya mengajarkan anak tentang
penjumlahan 2 + 2 = 4 secara matematika formal untuk anak kelas bawah anak akan merasa kesulitan
sehingga perlunya contoh konkrit bagi anak agar membangun konsep ilmu dari
anak, sehingga guru hanya sebagai fasilitator. Hermenitika
hidup yang membangun hidup berdasarkan pengalaman akan melahirkan intuisi siswa
sehingga siswa akan memiliki nurani dalam perasaannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar